Pengolahan Limbah Sampah Plastik

Pengolahan Limbah Sampah Plastik

%PDF-1.4 %âãÏÓ 1 0 obj << /Kids [2 0 R 3 0 R 4 0 R 5 0 R 6 0 R 7 0 R 8 0 R 9 0 R 10 0 R 11 0 R 12 0 R 13 0 R 14 0 R 15 0 R 16 0 R] /Resources 17 0 R /Type /Pages /MediaBox [0 0 595.275591 841.889764] /Count 15 >> endobj 18 0 obj << /Metadata 19 0 R /ViewerPreferences << /Direction /L2R /PrintClip /CropBox /DisplayDocTitle false /PrintArea /CropBox /HideToolbar false /HideWindowUI false /CenterWindow false /ViewClip /CropBox /ViewArea /CropBox /NonFullScreenPageMode /UseNone /FitWindow false /PrintScaling /AppDefault /HideMenubar false >> /Type /Catalog /Pages 1 0 R /PageMode /UseNone /OpenAction [2 0 R /XYZ -32768 -32768 1] >> endobj 17 0 obj << /Font << /F6 20 0 R /F5 21 0 R /F4 22 0 R /F3 23 0 R /F2 24 0 R /F1 25 0 R /F8 26 0 R /F7 27 0 R >> /XObject << /Img9 28 0 R /Img8 29 0 R /Img7 30 0 R /Img6 31 0 R /Img5 32 0 R /Img4 33 0 R /Img19 34 0 R /Img3 35 0 R /Img18 36 0 R /Img17 37 0 R /Img2 38 0 R /Img16 39 0 R /Img1 40 0 R /Img15 41 0 R /Img14 42 0 R /Img13 43 0 R /Img12 44 0 R /Img11 45 0 R /Img10 46 0 R /Img20 47 0 R >> /ColorSpace << /CS1 48 0 R >> >> endobj 2 0 obj << /Resources 17 0 R /Type /Page /Parent 1 0 R /Contents 49 0 R /MediaBox [0 0 595.320 841.92] >> endobj 49 0 obj << /DecodeParms [null] /Filter [/FlateDecode] /Length 5534 >> stream xÚÄSMOÃ0½çWøØH48]Ú$Ü@|N1QÁqblƒvƒ „ĉŸŽín™&82¡*Õó‹Ÿóì¦'ÊÂX½ª-4¶€…B äÛƒ…–¢à¬‰4ªŒ¥é1ïåÖªFÝÀLYDƒØ¾„úSÔj÷ØBèAýØ�‡ü0ðh" c +ã¨[u›ík—-t.³‘¶èÜÚ씡ð�ΫlHQKëž6Q¢­qJ 4”=æáð‰Es‚Ï+ ëŠïIv.²%ý6OD°5�))ÓípNC^çb€£)oÂ%52c̱µéêìÔÂdÓæ•Î}jí%µ6Iþ¾ ÏRžÑ\sv*g¡}W÷ÕQM_øo?ìà¿.Š«‚ñ"Ú7å‚FRÈ L!½ó„€!Êè�PØÞ@¶öu¥‹%!:pÎTŽ&ÀV†^Ö”,F’¼á`Sã+Ñ´+ú ÿÿÔT;à Ý{ŠŒ0 ¬U«¤júQÕcôþsüL¢HM#ua(ƒ…-ÛØ~<Ã샱ÙüÞ¹½7 Çm™—$›¨¹¯¨É‹@-2€Ü0çˆ4ˠ৆O`J×^°âäh*6®çl]kp"TÑ'“¸a¢<è×Iפ.š˜'¤îP‘Ä¢‚x@ˆ/ü:Ù7ªA׉בê™K1_oX8Ä‹Šu1^µ“4»Oy�SœE\!þ>(×ãšVƒ’²eϹöATtvXºïÿe·nýô ÿÿÔ–=‚0†ÿ cmh/µ]Mtòh$F%!QøÿÞ½GñGBs¡%¼×ò

Pengelolaan sampah menjadi kebutuhan instalasi kesehatan seperti RSUD dr. Iskak Tulungagung. Di sini, pengelolaan sampah dilakukan dengan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle).

“Prinsip pengelolaan sampah kami adalah berbasis daur ulang, baik itu sampah organik maupun anorganik,” kata Kepala Instalasi Sanitasi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Ninik Wulandari, S.K.M., M.Kes.

Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk, dihasilkan dari sayur, buah, daun-daun dan ranting kering. Jenis sampah ini dapat diolah menjadi kompos yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan.

Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah membusuk atau tidak terurai. Umumnya berasal dari kertas, kardus, plastik, botol minum, kaleng, dll.

“Jika sampah organik dapat dikelola menjadi kompos, sampah anorganik dapat dijadikan sampah komersil yang dapat dijual untuk dijadikan suatu produk,” terang Ninik.

Beberapa contoh sampah anorganik yang dapat dijual antara lain; wadah pembungkus makanan, kaleng atau botol bekas miniman, kaca, kertas koran, dan kertas HVS atau karton.

Cara pengelolaan sampah dengan 3R meliputi:

Pengolahan sampah dilakukan guna  untuk menghemat sumber daya alam. Jika tidak dikelola dengan baik, sumber daya alam yang dikuras terus-menerus akan mengalami krisis. (HUMAS/KAR).

Indonesiabaik.id - Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.

Untuk pencemaran di laut, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan 23% sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya.

Jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik.

Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik. Seperti yang dilakukan di Bali, tepatnya Kabupaten Badung, disana dilakukan pengelohan sampah menjadi Bahan Makar Minyak (BBM). Begitu juga kota Surabaya, diluncurkan Suroboyo Bus, untuk tiketnya dapat diperoleh dengan menukarkan sampah plastik.

ARTIKEL DLH, KULON PROGO – Keberadaan sampah plastik harus diakui tidak dapat terhindarkan, hampir di setiap penjuru lingkungan sekitar kita.

Jika dicermati, saat ini berbagai produk plastik terdapat kode-kode tertentu. Kode menyatakan jenis plastik yang membentuk material, sehingga mempermudah untuk mendaur ulang.

Contohnya adalah kode segitiga 3 R dengan angka di tengah-tengahnya. Angka menunjukkan jenis plastiknya dan kadang pula diikuti dengan singkatan, seperti:

PET (Polietilena Tereftalat), pada umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan konsumsi lainnya yang cair.

HDPE (High Densy Polyethylene) atau Polietilena berdensitas tinggi, biasanya terdapat pada botol detergen.

PVC (Polivinil Klorid), biasanya terdapat pada pipa dan furniture lainnya.

LDPE (Low Density Polyethylene) atau Polietilena berdensitas rendah, biasanya terdapat pada bungkus makanan.

PP (Polipropilena), umumnya terdapat pada tutup botol minuman, sedotan, dan beberapa jenis mainan.

PS (Polistirena), umumnya terdapat pada kotak makanan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainnya.

Semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat, maka akan semakin bertambah pula sampah plastik yang dihasilkan. Wajar jika kemudian menjadi permasalahan lingkungan yang serius.

Perlu diketahui bahwa sampah plastik sangat sulit untuk hancur. Dibutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun agar terurai. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif agar keberadaan sampah plastik dapat ditangani dengan baik. Alternatif penanganannya antara lain dengan 6 R, sebagai berikut:

Menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan dahulu untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan bahan awal. Contohnya: memakai sampah plastik sebagai bahan baku kerajinan, ban bekas dikemas menjadi tempat duduk, dan sebagainya.

Memanfaatkan barang bekas dengan mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contoh: sampah organik diolah menjadi kompos.

Merupakan semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah. Contoh: pergi belanja membawa keranjang/tas belanja dari rumah.

Menggantikan dengan bahan yang bias dipakai ulang sebagai upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah. Contoh: membungkus kue menggunakan daun pisang.

Mengisi kembali wadah-wadah produk kemasan yang habis dipakai. Contoh: memanfaatkan botol parfum untuk diisi kembali dengan parfum isi ulang.

Melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi sampah. Contoh: sandal yang talinya putus, diperbaiki kembali dengan tali yang baru, tanpa perlu beli sandal baru selama masih layak.

Di samping alternatif solusi di atas, dilansir dari berbagai sumber, saat ini juga sedang dikembangkan pemanfaatan sampah plastik sebagai sumber energi. Semoga berhasil dan terealisir dengan baik. (Prd)

Manfaat pengolahan sampah merupakan bahan sisa yang dapat merusak lingkungan hidup dan menyebabkan penyakit. Itulah gambaran sampah bagi sebagian orang yang tidak mau berfikir untuk menjadikannya lebih bermanfaat. Pengolahan sampah yang baik dan benar membutuhkan sebuah kegigihan dan kesabaran dalam menlakukannya, sehingga terciptalah berbagai energy yang dapat digunakan kembali dari sampah tersebut. Manfaat pengolahan sampah di baik telah dilakukan oleh beberapa kota di dunia, termasuk kota-kota besar di Indonesia. Dengan kerjasama dengan berbagai pihak, Sebuah daerah dapat menemukan cara pengolahan sampah yang benar. Tentunya hal ini merupakan kabar gembira bagi penduduk di darah itu, sebut saja Swedia. Negara dengan system kekerajaannya dapat menemukan sebuah inovasi baru dalam memanfaatkan sampah yang ada di negara tersebut. hingga tak heran Swedia menjadi negara terbersih di dunia dengan tingkat penghasilan sampah yang sedikit. Berikut 5 Manfaat Pengolahan Sampah yang Baik.

5 Manfaat Pengolahan Sampah yang Baik.

Manfaa pengolahan sampah yang baik akan dirasakan oleh manusai itu sendiri. Ada beberapa manfaat yang sangat menguntungkan bagi manusia ketika menyadari pentingnya pengolahan sampah dengan baik. Kelima manfaat pengolahan sampah tersebut antara lain:

Pengolahan sampah menjadi sebuah energy baru dapat menghemat energy yang dibutuhkan oleh manusia. Energi yang dimaksud tentunya sangat beragam mulai dari bahan bakar, pupuk kompos, dan masih banyak lagi. Pemanfaaatan sampah menjadi bahan bakar tentunya dapat menghemat energy lebih tinggi dari pada harus menggunakan batu bara sebagai energy utamanya. Semua ini telah diraskan oleh masyarakat yang hidup di Swedia dimana pemakaian bahan bakar lebih hemat 0.061 SEK/Kwh dibandingkan menggunakan batu bara.

Pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dapat mengakibatkan tingkat polusi semakin tinggi dan menyebabkan pemanasan global. Pengolahan lahan merupakan jalan yang terbaik untuk mengurangi polusi yang ada, sehingga bumi tetap aman dan terjauh dari global warming.  Memang dalam peroses pengraiannya menjadi bahan siap pakai membutuhkan waktu yang cukup lama. Seperti contoh pembuatan pupuk dari bahan kimia memang mudah ditemukan dan hasilnya lebih menjamin bagi hasil panen para petani. Berbeda dengan pupuk kompos yang terbuat dari pengolahan sampah organik yang cukup ribet, proses pembuatan yang cukup lama, dan kadang hasilnya kurang maksimal.

Selain itu pengurangan polusi juga dapat terjadi terhadap air yaitu dengan memanfaatkan air limbah menjadi bahan bakar, energy listrik, dan digunakan pula untuk pengairan pertanian. Dan dalam mengurangi polusi udara pengolahan sampah yang benar dapat membuat bahan nitrogen sehingg dapat dihirup oleh semua makhluk secara bebas.

Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat sumber daya alam yang ada. Sehingga bahan alam dapat terawat dengan baik. Seperti penggunaan tissue yang terbuat dari serat pohon yang membuat hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang ada didalamnya. Seperti contoh satu pohon dapat menghasilkan dua pack tissue, sedangkan satu pohon saja dapat menghasilkan oksigen menghidupi tiga orang makan hal ini membuat kita sadar bahwa tissue yang kita gunakan telah mengurangi kadar okigen di bumi. Sebenarnya penggunaan tissue dapat diganti dengan kain serbet. Sehingga ketersediaan sumber daya alam tetap stabil.

Dengan modal krativitas dan ketekunan, sampah akan menjadi berharga. Sehingga selain menghasilkan barang yang menarik tetapi juga pengeluaran biaya yang lebih sedikit. Hal inilah yang akan diraskan ketika dapat memanfaatkan sampah sebagai bahan untuk menghasilkan barang dengan nila jual tinggi. Seperti yang dilansir dari liputan6.com seorang wanita asal Solo mendapat kesempatan keliling Eropa hanya bermodalkan sampah non organik menjadi fasion yang mengagumkan.

Kebutuhan akan suatu barang membuat manusia harus mengeluarkan uang untuk membelinya. Namun bagi mereka yang tahu manfaat pengolahan sampah dengan baik dan benar dapat menghemat biaya pengeluaran.

Demikian lima manfaat pengolahan sampah dengan baik yang dapat memberikan bermacam manfaat yang tidak terduga. Pengolahan sampah dengan baik menjadi sebuah produk merupakan cara yang tepat untuk menyelamatkan bumi dari ancaman kerusakan

Pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dan benar semakin ramai dibicarakan. Hal ini sangatlah wajar sebab menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sampah rumah tangga merupakan kontributor terbesar pada total produksi sampah di Indonesia pada tahun 2020, sehingga perlu diadakan pengelolaan sampah di kalangan masyarakat itu sendiri.

Tapi, bagaimana cara melakukannya, ya? Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memahami jenis sampah yang dihasilkan, entah itu organik maupun anorganik. Setelah memahaminya, barulah kita dapat menerapkan cara pengolahan sampah organik dan anorganik yang tepat.

Simak penjelasan berikut ini untuk mengenal jenis-jenis sampah tersebut serta bagaimana Anda dapat mengolahnya di rumah!

Cara Pengolahan Sampah Organik

Sisa makanan yang Anda konsumsi tidak harus terbuang secara sia-sia. Pasalnya, sampah organik bisa diproses secara sederhana dan memberikan berbagai macam manfaat.

Ketika memilah sampah organik, perhatikan sisa sayuran atau buah-buahan yang bisa ditanam kembali (regrow). Beberapa jenis sayuran yang bisa Anda tanam kembali, antara lain seledri, kangkung, dan juga buah jeruk. Namun, jika sampah tidak dalam keadaan yang memungkinkan proses regrow dijalani, Anda tetap dapat mengubahnya menjadi pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan tanaman yang lainnya.

Upaya Nestlé untuk Jadi Bagian dari Solusi Penanganan Sampah di Indonesia

Upaya yang Nestlé lakukan untuk mendukung terciptanya pengelolaan sampah yang lebih baik di Indonesia.

Salah satu contoh kegiatan yang merupakan kolaborasi adalah Nestlé bergabung dalam kemitraan Project STOP untuk turut membantu menjaga kebersihan perairan Indonesia. Project STOP merupakan gerakan kolaborasi yang fokus pada pengelolaan sampah di daratan agar tidak mencemari lautan. Bersama dengan Project STOP, selama tiga tahun, Nestlé akan melakukan pengembangan sistem pengelolaan sampah termasuk di dalamnya pembangunan fasilitas pengelolaan. Adapun wilayah yang menjadi target dari program ini, yakni 26 desa yang tersebar di wilayah Kecamatan Lekok dan Kecamatan Nguling di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

Berkolaborasi dengan LSM Sahabat Lingkungan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah di 10 lokasi Tempat Pengolahan Sampah. Melalui kemitraan ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran sampah ke lingkungan, mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir, dan mengoptimalkan pengumpulan sampah rumah tangga yang masih dapat didaur ulang. Fasilitas ini juga mengolah sampah organik sisa makanan rumah tangga menjadi pupuk kompos dan digunakan kembali sebagai pupuk untuk kegiatan penanaman sayur keluarga.

Tidak berhenti sampai disitu, Nestlé Indonesia juga secara aktif terlibat dalam aliansi PRAISE (Packaging and Recycling Alliance for Indonesia), bersama dengan lima anggota lainnya yang bergerak di bidang usaha makanan dan minuman. Bersama dengan PRAISE, Nestlé Indonesia turut mengadakan berbagai aktivitas guna membantu meningkatkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya mengelola sampah dengan baik dan berupaya untuk meningkatkan angka daur ulang kemasan pasca konsumsi, misalnya lewat seminar dan juga program bersih-bersih lingkungan bersama.

Selain itu, Nestlé bermitra dengan Hivos dan Yayasan Rumah Energi melaksanakan program Olah Limbah Jadi Berkah yaitu pembangunan kubah biogas yang bisa dimanfaatkan oleh para peternak sapi di wilayah Jawa Timur. Sejak dimulai pada tahun 2010 lalu, kolaborasi ini berhasil membangun lebih dari 8.400 kubah biogas untuk mengolah limbah kotoran sapi perah. Kubah biogas dapat mengolah gas metana yang terkandung di dalam kotoran menjadi gas untuk memasak, sehingga mengurangi penggunaan kayu bakar dan pembelian gas LNG. Selain itu, dengan pengolahan ini juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas atau GHG) sebanyak 2,6 MT karbondioksida setiap tahunnya.

Itulah tadi ulasan seputar cara pengolahan sampah organik dan anorganik. Kesimpulannya, sampah memiliki beragam jenis. Namun, mengetahui apakah sampah tersebut organik atau anorganik merupakan langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengetahui cara yang tepat untuk mengolahnya, baik itu daur ulang atau menjadikannya pupuk kompos. Semoga informasi tadi bermanfaat dan menginspirasi untuk terlibat dalam pengolahan sampah secara tepat demi mendukung keberlanjutan bumi kita!

100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Halaman ini berisi artikel tentang pengolahan segala jenis air limbah dari berbagai sumber limbah. Untuk pengolahan air limbah rumah tangga, lihat

Pengolahan air limbah adalah sebuah proses yang bertujuan untuk membuang kontaminan dan air limbah dan mengubah air tersebut menjadi air bersih yang dapat dikembalikan ke siklus air. Air bersih yang dihasilkan oleh proses ini memberikan tidak begitu berdampak buruk terhadap lingkungan dan dapat digunakan kembali untuk berbagai tujuan (disebut reklamasi air).[1] Proses pengolahan dilakukan di instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tempat di mana air limbah dipisah dan diolah berdasarkan jenisnya. Untuk air limbah rumah tangga, pengolahan dilakukan di instalasi pengolahan limbah. Untuk air limbah industri, pengolahan dilakukan di tempat khusus yang disebut instalasi pengolahan air limbah industri. Beberapa jenis instalasi pengolahan lainnya antara lain instalasi pengolahan air limbah pertanian dan instalasi pengolahan air lindi.

Proses-proses yang dilibatkan dalam pengolahan ini seperti pemisahan fase (seperti sedimentasi) dan proses kimiawi dan biologis (seperti oksidasi). Produk sampingan dari instalasi air limbah berupa salah satu jenis lumpur yang kemudian diolah lagi di instalasi.[2]:Ch.14 Biogas juga menjadi salah satu produk sampingan pengolahan apabila pengolahan tersebut menggunakan proses anaerobik. Tujuan utama pengelolaan air limbah adalah untuk mengurangi dampak lingkungan ketika air tersebut dibuang. Meskipun demikian, beberapa air limbah diolah dengan perlakuan khusus sehingga dapat langsung digunakan kembali.

Mengganti cup plastik dengan tumbler pribadi

Hampir di setiap penjuru lingkungan, keberadaan sampah plastik tak bisa dihindari. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun.

Bukan rahasia umum lagi bahwa sampah plastik tidak bisa terurai begitu saja. Bahkan, beberapa jenis sampah plastik baru bisa terurai setelah ratusan tahun.

Minimnya kesadaran tentang dampak sampah plastik masih menjadi ironi. Lingkungan air, tanah, dan udara menjadi sasaran utama. Lantas siapa sasaran berikutnya? Tentulah manusia. Berbagai senyawa kimia yang terkandung di dalamnya bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan bagi manusia.

Kesadaran untuk menghindari penggunaan plastik secara berlebihan menjadi salah satu solusinya. Dimulai dengan memperhatikan penggunaan plastik diri sendiri. Langkah ini sekaligus melestarikan bumi tercinta. Bagaimana caranya?

1. Membawa Kantong Belanja Sendiri Meskipun kantong plastik memang praktis, tapi hal inilah yang membuat sampah pada bumi terus bertumpuk tak terkendali. Membawa kantong belanja sendiri saat belanja atau bepergian adalah cara yang paling mudah untuk berkontribusi mengurangi sampah pribadi.

2. Membawa Botol Minum atau Tumbler Apa yang dibutuhkan ketika haus? Tentu, air minum. Ketika haus jawabannya tidak harus membeli air minum kemasan. Lebih baik menyiapkan air minum dari rumah dengan menggunakan botol minum atau tumbler. Selain bentuk dari peduli terhadap lingkungan, membawa botol minum sendiri juga bisa menghemat uang.

3. Tidak Menggunakan Sedotan Plastik Sedotan plastik memang terlihat remeh. Tapi bayangkan jika ribuan orang yang berfikir seremeh itu?. Tentulah sangat berdampak bagi lingkungan. Sekarang, mulailah mengganti sedotan plastik dengan sedotan bambu atau kertas yang ramah lingkungan.

4. Hindari Membeli Makanan dan Minuman Kemasan Plastik Usahakan, jangan membeli produk dalam kemasan sachet, tapi belilah produk yang dikemas dalam ukuran besar untuk mengurangi sampah. Jika memungkinkan, pilih produk yang dikemas dalam botol kaca atau daun.

5. Daur Ulang Sampah Plastik Tidak semua plastik bisa didaur ulang. Namun, beberapa barang, seperti botol minuman dan pot tanaman dapat dilakukan proses recycle. Kreasikan sampah plastik menjadi hiasan atau barang lain yang dibutuhkan di rumah.

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Secara garis besar, perbedaan antara sampah organik dan anorganik terletak pada bagaimana sampah tersebut terurai. Untuk sampah organik, proses penguraian terjadi secara alamiah dan biologis, sedangkan sampah anorganik hanya bisa diurai dengan cara-cara tertentu, seperti didaur ulang.

Adapun yang termasuk sampah organik, antara lain sampah sisa makanan dan beberapa contoh sampah anorganik adalah kertas, kaleng, dan juga plastik. Idealnya, kedua jenis sampah ini harus dipisahkan agar cara pengolahan sampah organik dan anorganik yang Anda lakukan nantinya jadi lebih mudah untuk dikelola.

Cara Pengolahan Sampah Anorganik

Cara pengolahan sampah organik dan anorganik pada dasarnya mengharuskan kita untuk menguasai teknik memilah sampah secara baik. Namun, untuk pengolahan sampah anorganik, cara ini semakin penting lagi karena setiap jenis sampah anorganik bisa melalui teknik pengelolaan sampah yang berbeda-beda lagi.

Pertama, kumpulkan sampah anorganik pada satu tempat sampah khusus. Kemudian, pisahkan sampah anorganik, entah itu terpisah sesuai jenisnya atau kondisi barangnya. Terakhir, bersihkan sampah anorganik agar layak untuk melewati proses pengolahan sampah selanjutnya.

Pastikan Anda mengurangi penggunaan sampah dengan mengurangi barang belanjaan dan hanya beli dengan jumlah yang cukup (reduce). Berikutnya, jika kondisi barang tersebut masih layak, Anda dapat menggunakan kembali barang tersebut (reuse) atau mendonasikannya. Namun, bila tidak bisa dipakai lagi, jangan ragu untuk mendaur ulang (recycle) sampah, seperti membuat tas dari kemasan plastik atau tempat pensil dari kaleng sisa makanan. Dengan begitu, barang daur ulang bisa Anda gunakan lagi atau bahkan bisa dijual kembali.

Anda mungkin ingin melihat